Sunday, October 11, 2009

Flu Burung (Avian Influenza)

Waspadai Flu Burung (Avian Influenza)

Tahukah kamu? Ternyata ayam itu bisa terkena flu. Flu yang menyerang ayam (unggas) atau jenis burung lainnya disebut flu burung (avian influenza).

Ayam yang sehat

Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A dan dapat menular ke hewan lain atau manusia. Ada beberapa subtipe dari virus influenza tipe A, yaitu H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lainnya. Subtipe H5N1 inilah yang menyebabkan flu burung. Virus ini dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220C dan lebih dari 30 hari pada 00C. Virus ini akan mati pada pemanasan 600C selama 30 menit.

Ayam yang terkena flu

Virus H5N1
Mungkin kalian bertanya-tanya dalam hati, “virus itu apa? Seperti apa virus H5N1 itu?”. Agar lebih jelas mari kita simak uraian berikut. Virus merupakan benda berukuran kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata biasa. Virus hanya dapat dilihat dengan alat yang bernama mikroskop. Mikroskop ini berguna untuk memperbesar kenampakan benda. Bendabenda yang berukuran kecil seperti debu, bakteri, jamur kulit, dan virus akan tampak jelas bila dilihat dengan mikroskop. Virus merupakan benda peralihan antara makhluk hidup dan benda tidak hidup. Bila berada di dalam makhluk hidup, virus akan menunjukkan ciri-ciri makhluki hidup seperti bergerak dan dapat berkembang biak dengan cepat serta menghasilkan anakan yang banyak. Namun bila berada di luar makhluk hidup virus tidak menunjukkan ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain bila virus berada pada udara terbuka hanya sebagai benda tidak hidup biasa seperti debu.

Mikroskop dan virus H5N1

Virus terdiri dari bahan genetik yang dapat hidup bila berada di dalam makhluk hidup. Bahan genetik ini berfungsi sebagai penentu sifat tertentu dari virus. Misalnya sifat dari virus H5N1 yang hanya dapat menyerang burung atau unggas. Virus dapat mengalami mutasi. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik virus dan mengakibatkan perubahan sifat virus. Misalnya, virus H5N1 bermutasi menjadi virus baru. Virus baru ini akan memiliki struktur bahan genetik yang berbeda dengan virus H5N1. Virus baru ini pun akan memiliki sifat baru seperti sifat dapat menyerang manusia atau hewan lainnya.

Gejala Flu Burung
Gejala utama flu burung pada unggas adalah kematian unggas secara mendadak tanpa gejala sakit sebelumnya. Pada ayam yang telah mati terlihat tanda-tanda: keluar lendir dari hidung dan mulut, terdapat bercak biru pada jengger dan bercak merah pada kaki.

Gejala Flu Burung

Manusia juga dapat terserang flu burung. Orang yang terkena flu burung biasanya menunjukkan gejala seperti flu pada umumnya berupa demam (suhu diatas 38 0 C), infeksi mata, sakit tenggorokan, batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, dan lemas. Akan tetapi, flu ini dalam waktu singkat dapat menimbulkan peradangan di paru-paru (pneumonia) dan dapat menimbulkan kematian.
Gejala Flu Burung pada Manusia

Proses Penularan Flu Burung
Flu burung pada awalnya hanya menyerang berbagai jenis unggas dan burung lainnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu virus H5N1 yang merupakan penyebab flu burung diduga telah bermutasi menjadi virus baru yang dapat menular ke tubuh hewan lain dan ke tubuh manusia. Manusia dapat tertular flu burung melalui udara yang mengandung virus H5N1 yang berasal dari kotoran burung/unggas yang terkena flu burung. Virus ini bahkan diduga dapat menular antar manusia yang satu ke manusia yang lainnya bila terjadi kontak secara langsung dengan penderita flu burung atau menghirup udara yang mengandung virus H5N1. Namun sejauh ini belum ada bukti bahwa virus H5N1 dapat menular dari manusia ke manusia atau menular melalui makanan.

Proses Penularan Flu Burung (Mutasi Flu Burung)

Ada 2 kemungkinan cara penularan virus H5N1. Pertama, virus H5N1 diduga pada awalnya hanya menyerang burung-burung liar. Burung-burung liar ini kemudian berinteraksi dengan unggas atau burung yang dipelihara oleh manusia. Interaksi tersebut menyebabkan virus H5N1 menular dari burung liar ke unggas atau burung peliharaan dan mengakibatkan kematian mendadak unggas atau burung. Manusia yang berkontak langsung dengan unggas atau burung yang terinfeksi (terkena) flu burung akan tertular H5N1. H5N1 dalam tubuh manusia akan berinteraksi dengan virus influenza dan akhirnya bermutasi menjadi virus flu burung baru yang dapat menular dari manusia ke manusia lain.

Kemungkinan kedua, virus H5N1 awalnya menyerang burung-burung liar, lalu terlebih dahulu menular ke hewan babi. Hewan babi ini juga dapat tertular virus influenza dari manusia. Apabila didalam tubuh babi terdapat virus H5N1 dan virus influenza maka akan terjadi interaksi antar virus. Interaksi ini menyebabkan terjadinya mutasi virus H5N1 dan menghasilkan virus flu burung baru yang dapat menular antar manusia.

Pencegahan Flu Burung
Flu burung harus kita cegah karena bisa menimbulkan kematian secara besar-besaran pada unggas dan manusia serta belum ditemukan obatnya. Salah satu bentuk pencegahan flu burung adalah gerakan KITA BISA yang digalakkan oleh pemerintah.

Kandangkan ayam dan bebek secara terpisah
Ingat selalu cuvi tangan dengan sabun setelah kontak langsung dengan unggas
Tidak boleh membuang uanggas mati ke sungai sebaiknya dikubur atau di pendam
Ayam/bebek yang mati jangan diperjualbelikan

Bersihkan kandang unggas setiap hari
Ikuti anjuran vaksinasi secara teratur
Segera laporkan ayam yang mati mendadak ke pihak berwenang
Ayam dan bebek harus dimasak dengan matang

Gerakan ini harus kita laksanakan secara bersama-sama antara
masyarakat dan pemerintah. Sebagai pelajar hendaknya kita ikut mensukseskan gerakan tersebut dengan berperilaku hidup bersih dan sehat mulai dari diri sendiri. Biasakan cuci tangan sebelum makan, buang sampah pada tempatnya, dan menjaga kebersihan lingkungan merupakan contoh nyata kepedulian terhadap pencegahan penyebaran flu burung.

Budaya bersih cegah flu burung

Artikel Flu Burung (Avian Influenza) versi pdf download



Related Articles by Categories


0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories